UINSU Kukuhkan 9 Guru Besar
Medankinian.Com, Medan – Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Medan mengukuhkan sembilan guru besar baru dalam berbagai bidang keilmuan di Gelanggang Mahasiswa H.M. Arsjad Thalib Lubis Jalan IAIN/Jalan Sutomo Medan, Kamis (22/5/2025).
Sembilan guru besar yang dikukuhkan yakni :
1. Prof. Dr. Ir. M Idris, M.P, Guru Besar Bidang Tanah pada Fakultas Sains dan Teknologi
2. Prof. Dr. Chuzaimah Batubara, M.A, Guru Besar Bidang Fiqh Muamalah pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI).
3. Prof. Dr. Muhammad Habibi Siregar, M.Ag, Guru Besar Bidang Ilmu Tasyri’ pada FEBI.
4. Prof. Dr. Nispul Khoiri, M.Ag, Guru Besar Bidang Usul Fiqh Terapan pada Fakultas Syariah dan Hukum (FSH).
5. Prof. Dr. Salim, M.Pd, Guru Besar Bidang Inovasi Pendidikan Islam pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK).
6. Prof. Dr. Ali Imran Sinaga, M.Ag, Guru Besar Bidang Fikih pada FITK.
7. Prof. Dr. Muhammad Faisal Hamdani, M.Ag, Guru Besar Bidang Fiqh Kontemporer pada FSH.
8. Prof. Dr. Saparuddin, S.E.Ak., M.Ag, Guru Besar Bidang Bank dan Lembaga Keuangan Syari’ah pada FEBI.
9. Prof. Dr. Sukiati, S.Ag., M.A, Guru Besar Bidang Hukum Keluarga Islam di Indonesia pada FSH.
“Semestinya ada 10 guru besar yang akan dilantik Namun beberapa hari sebelum pelantikan, salah seorang guru besar, yakni Prof. Dr. Hafsah MA meninggal dunia,” terang Rektor Prof. Dr. Nurhayati, M.A dalam sambutannya.
Rektor Nurhayati menyampaikan rasa syukur atas bertambahnya guru besar di UINSU Medan. Bahkan, pengukuhan ini menjadi yang ketiga kalinya dalam dua tahun terakhir. Ini menandai pencapaian signifikan dalam peningkatan jumlah dan kualitas profesor di kampus tersebut.
“Tahun 2023 sampai Mei 2025, kita telah mengukuhkan 34 guru besar. Jumlah guru besar ini meningkat pesat dari sebelumnya yang hanya 26 orang hingga 2022,” ucapnya.
Saat ini, UINSU memiliki 58 guru besar aktif, dengan 10 calon lainnya sedang dalam proses pengajuan.
“Jika tidak ada halangan, kita akan mendapat tambahan 12-15 guru besar lagi pada Oktober mendatang,” tambahnya.
Namun, ia juga mengingatkan bahwa beberapa guru besar akan memasuki masa purnabakti dalam waktu dekat, sebagai bagian dari siklus alami dunia akademik.
Rektor menekankan bahwa pertambahan guru besar bukan sekadar peningkatan kuantitas, melainkan juga bukti produktivitas UINSU dalam menghasilkan karya ilmiah bermutu.
“Sebagai PTKIN, kita harus terus melahirkan alumni berkualitas, penelitian berdampak, dan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat,” tegasnya.
Ia juga menyoroti delapan program prioritas Kementerian Agama (Asta Cita) yang harus diimplementasikan, termasuk penguatan moderasi beragama, eko-teologi, pemberdayaan ekonomi, dan digitalisasi tata kelola.
“Guru besar UINSU harus menjadi pionir dalam menerjemahkan kebijakan ini ke dalam aksi nyata,” ucap Nurhayati.
Dalam acara tersebut, Rektor juga mengajak seluruh hadirin mendoakan almarhumah Prof. Dr. Hafsah, MA, salah satu guru besar UINSU yang wafat sebelum sempat dikukuhkan. “Kita kehilangan sosok akademisi teladan, namun semoga amalnya diterima di sisi Allah,” ujarnya.
Hadir di acara itu, para anggota senat, para wakil rektor, kepala biro, dekan, kepala lembaga dan pusat di lingkungan UINSU, serta keluarga para guru besar yang dikukuhkan. (ric/mk)