Medankinian.com, Medan– Kebakaran yang melanda sebagian wilayah AS (Los Angeles) memang tidak memberikan dampak negatif terhadap kinerja ekonomi di negara lain salah satunya Indonesia.
Bisa saja ada beberapa perusahaan di negara lain yang menggantungkan bisnisnya di wilayah yang alami kebakaran di AS.
Namun secara keseluruhan belum ada sentimen fundamental yang berpotensi mengganggu pasar keuangan di tanah air atau ekonomi secara keseluruhan.
Bagi perekonomian AS tentu kebakaran tersebut memberikan kerugian. Bahkan bagi sejumlah emiten di bursa AS juga berpeluang mengalami kerugian, yang akan tercermin dari koreksi harga saham. Terlebih bagi emiten perusahaan yang lini bisnisnya bergantung dari wilayah yang mengalami kebakaran.
Sejauh ini, IHSG dan Rupiah mengalami tekanan. Namun kinerja pasar keuangan yang memburuk tersebut lebih banyak dipengaruhi oleh sentimen ekonomi yang memang tidak menguntungkan bagi pasar keuangan di tanah air. Tetapi bukan karena dipicu oleh kebakaran hebat yang melanda wilayah AS saat ini.
Akan tetapi kita bisa belajar dari kebakaran tersebut. Dimana dampak buruk dari perubahan iklim sudah begitu sangat dirasakan. Yang telah memicu kerugian material maupun korban jiwa. Pembangunan yang dilakukan manusia belakangan ini bersifat trade off dengan lingkungan.
Pada umumnya, dalam setiap pembangunan yang dilakukan alam menjadi sisi yang paling dirugikan. Yang pada akhirnya dampak dari pembangunan tersebut memicu terjadi bencana alam.
Dan kerugian dari bencana alam terhadap ekonomi ini beragam. Tetapi sudah pasti sulit untuk diproyeksikan baik kejadian bencananya serta kerugian yang ditimbulkannya.
Demikian menurut analisis pengamat ekonomi Benjamin Gunawan.
(MK/sdf)