Medankinian.com, Medan – Siswa-siswi SMP Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah (YPSA) kembali berhasil meraih prestasi di kancah Internasional dengan meraih 1 Medali Emas dan 2 medali Perak pada ajang World Invention Competition and Exhibition (WICE) 2024 yang diadakan pada 21-24 September 2024 di MAHSA University Malaysia, Selangor, Malaysia.
Hal ini diungkapkan Kepala SMP Shafiyyatul Amaliyyah Irsal Efendi, M.Pd., usai menerima kedatangan siswa-siswi SMA YPSA di Bandar Udara Internasional Kualanamu, Kamis (26/9/2024).
Irsal menjelaskan bahwa ajang bergengsi ini diikuti oleh 585 tim dari 15 negara, yang bersaing menampilkan berbagai penemuan di bidang sains, inovasi, teknologi, dan komersialisasi.
“Medali Emas yang diraih siswa-siswi SMP YPSA ini menampilkan produk VISIONLINK, yaitu rompi pintar yang digunakan sebagai alat bantu untuk orang tunanetra. pada visionlink sudah terdapat sensor dan earphone, untuk digunakan secara efektif sebagai alat bantu bagi orang-orang tunanetra pengganti tongkat berjalan dengan penampilan yang lebih keren dan kasual. Tim ini terdiri dari Gandira Alisha Hanifa Lubis, Zara Danisha Shahab, Janeeta Fazila Sagala, Marsha Narkaan Filardhi, M. Akia Keefa Zhafran, dan Haziq Haidar Rizky”, kata Irsal.
“Tim selanjutnya peraih Medali Perak dengan membuat produk Scarless Serenity: VINIFERA CREAM’S HEALING POWER. Scarless serenity adalah formulsi krim luka berbahan dasar biji anggur yang bermanfaat sebagai anti inflamasi dan anti oksidan. kandungan yang terdapat pada scarless serenity, dapat mengurangi peradangan dan mempercepat terjadinya perbaikan pada jaringan kulit. Tim ini terdiri dari Athaya Khanza Zarathustra Zulheri, Nurona Hamidah, Nur Amirah Zahra binti Shahrizan, Fikhar Amawi Munthe, Carissa Anindya Azzahwa, dan Afra Nadhira Assifa Batubara” terang Irsal.
Irsal melanjutkan, “Sedangkan tim ketiga meraih medali Perak dengan membuat produk Calories Tracking Belt, yaitu tali pinggang yang dapat dikenakan untuk memantau pengeluaran kalori harian menggunakan sensor dalam melacak aktivitas fisik. tali pinggang ini memberikan umpan balik secara langsung yang memungkinkan pengguna untuk tetap mendapatkan informasi tentang tingkat aktivitas mereka dan membuat pilihan gaya hidup yang lebih sehat. Tim ini terdiri dari Zahira Alya Mecca, Edly Nashirul Najwan, Cut Keyra Anatri Mustika, Salsabila Nadira Ramadhani, Jhafira Andini, dan Kanza Alya Rafiqa”.
WICE 2024 sendiri merupakan forum global yang menjadi platform bagi para pemikir muda berbakat untuk memamerkan inovasi-inovasi mereka. Kompetisi ini memberikan kesempatan kepada para peserta untuk berkompetisi di ranah internasional dan memberikan dampak positif bagi lingkungan melalui penemuan-penemuan yang inovatif dan berkelanjutan.
Kepala SMP YPSA ini mengungkapkan rasa bangganya atas pencapaian ini. “Kami sangat bersyukur dan bangga bisa membawa pulang medali untuk Indonesia dan khususnya SMP YPSA, ini adalah hasil dari kerja keras, dedikasi, serta dukungan penuh dari pihak YPSA, guru, dan orangtua”.
Irsal sangat mengapresiasi terhadap capaian anak didiknya. “Dengan prestasi ini, SMP YPSA sekali lagi membuktikan diri sebagai sekolah yang mampu berkompetisi dan unggul di kancah global. Semoga ke depan, inovasi-inovasi dari para siswa SMP YPSA dapat terus berkembang dan memberikan manfaat bagi dunia”.
“Prestasi ini adalah bukti bahwa siswa-siswi kita memiliki potensi yang luar biasa di bidang sains dan inovasi, saya sangat bangga dengan siswa-siswi ini yang berhasil meraih medali di tingkat internasional yang tidak hanya menjadi kebanggaan Indonesia, tetapi juga menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya di SMP YPSA untuk terus melakukan riset yang bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan.” ujar Irsal.
Irsal mengatakan pentingnya terus memberikan dukungan terhadap penelitian di kalangan pelajar. “Kami berharap SMP YPSA dapat terus melahirkan peneliti muda yang berprestasi, yang tidak hanya berfokus pada inovasi teknologi, tetapi juga pada solusi keberlanjutan yang berdampak luas bagi lingkungan. Terima kasih kami ucapkan kepada orangtua yang telah mendukung penuh putra-putrinya dan sekolah”.
Kepala Departemen Pendidikan dan IT YPSA Bagoes Maulana, M.Kom., mengatakan bahwa YPSA sebagai salah satu sekolah Islam Internasional di Medan berkomitmen bahwa penelitian ini menjadi salah satu keunggulan YPSA untuk melatih siswa dalam berpikir kritis dan bernalar tinggi.
“Ini juga sebagai wujud ikhtiar kami menjadikan SMP YPSA sebagai sekolah terbaik di kota Medan, Sumatra Utara yang menjadi pilihan tepat bagi siswa dan orang tua siswa”, tegas Bagoes.
(sdf/mk)