Medankinian.com, Medan – Sejumlah bursa di Asia yang ditransaksikan melemah pada sesi perdagangan pagi. Tiba-tiba berbalik arah dan mengurangi kerugiannya. Hal yang sama juga terjadi pada IHSG yang sempat melemah di sesi pembukaan perdagangan. Namun, berbalik arah dan mampu ditutup menguat 0.13% di level 6.889,16. Kabar baik yang membuat pasar keuangan berbalik menguat adalah kemungkinan perang dagang antara China dan Uni Eropa yang bisa saja batal.
Sejauh ini, kabar tersebut menjadi kabar baik bagi pasar keuangan ditengah minimnya agenda ekonomi penting. Selain kabar tersebut, kinerja mata uang Rupiah yang juga menguat turut mendorong penguatan IHSG. Walau demikian, penguatan IHSG tidak sebaik rupiah. Dimana Rupiah mampu ditutup menguat di bawah level 16.400 atau tepatnya di level 16.390 per US Dolar.
Penguatan rupiah pada perdagangan hari ini menjadi salah satu penguatan mata uang yang terbaik di Asia. Ada banyak faktor penguatan rupiah, namun saya menilai yang paling dominan dikarenakan oleh Bank Indonesia yang aktif di pasar. Padahal, mata uang rupiah sempat mengalami pelemahan di level 16.470 per US Dolar.
Rupiah bergerak sangat volatile pada perdagangan hari ini. Dan penguatan Rupiah juga tidak hanya terjadi pada pasar keuangan di tanah air. Di pasar NDF offshore, Rupiah juga terpantau mengalami penguatan di bawah 16.400 per US Dolar. Sementara itu, harga emas ditransaksikan relatif stabil dengan kecenderungan menguat dibandingkan perdagangan pagi.
Harga emas ditransaksikan di kisaran level $2.324 per ons troy nya. Atau mengalami penguatan dibandingkan dengan sesi perdagangan pagi. Belum ada sentimen besar yang mampu mendorong laju penguatan harga emas selanjutnya. Harga emas diproyeksikan masih akan berjalan di tempat hingga ada sentimen fundamental lain.
(sdf/mk)