Medankinian.com, Medan – Siswa-siswi SD Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah (YPSA) berhasil meraih 3 Medali Emas dalam event World Young Inventors Exhibition (WYIE) 2024 yang berlangsung pada 16-18 Mei 2024 di Kuala Lumpur Convention Center (KLCC), Kuala Lumpur, Malaysia.
Hal ini disampaikan Kepala Sekolah Dasar YPSA Eko Akbar Sukmana setelah menerima kabar langsung melalui telepon selular dari guru pembimbing penelitian SD YPSA Nurlaini Nasution dari Malaysia, Sabtu (18/5/2024),
Eko Akbar Sukmana mengatakan bahwa World Young Inventors Exhibition (WYIE) sendiri merupakan kompetisi inovasi/penemuan yang mempunyai tujuan untuk mempromosikan semangat kreativitas dan hasil penemuan para penemu muda.
“Selain 3 Emas, siswa-siswi SD Shafiyyatul Amaliyyah ini menerima penghargaan Best Young Inventor 2024 Primary Level dan Special Award from Hongkong”, jelas Eko.
“Alhamdulillah, 3 tim yang kita kirim ke Malaysia berhasil meraih 3 Emas ditambah penghargaan lainnya dengan mengalahkan pelajar sekolah lain yang berasal dari berbagai negara, seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam, Korea Selatan, Hongkong, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kanada, Australia, Taiwan, Amerika Serikat dan Qatar”, tambah Eko.
Eko kembali menjelaskan bahwa 3 tim siswa-siswi SD YPSA yang meraih medali Emas antara lain tim pertama dengan produk KEBI (Kaya earth of Bioplast) adalah plastik yang terbuat dari limbah kulit jagung dan juga sisik ikan mujair. KEBI dibuat untuk melindungi bumi dengan mengurangi penggunaan plastik non-biodegradable yang sulit hancur/rusak yang dapat berdampak buruk bagi lingkungan. Tim ini diisi oleh Aisyah Zidni Kanaya Rangkuti,Selvia Anjar Kasih, Akbar Mukti Darmawan, Alisya Yulanda Siregar, Shafira Aulia Balqis,Dhannis Lutfiah Mumtaz, Najakha Zimar Lubis.
“Tim kedua dengan produk E-corsh (Eco-enzyme organic shampoo) adalah shampoo anti-dandruff organik yang terbuat dari limbah rumah tangga yang dijadikan Eco-enzyme kemudian menggunakan peanut soap(lerak) dan ocra. E-corsh dibuat untuk melindungi tubuh agar terbebas dari bahan kimia sintesis dan juga ramah lingkungan karena eco-enzyme memanfaatkan limbah rumah tangga berupa kulit buah yang tidak lagi digunakan. Tim ini beranggotakan Maliqha Putri Khairunnisa, Alikha Yulanda Siregar, Ratu Naila Hummaira Ray, gha Naufal Hasrimi, Ziel Anjar Acquino, Khanza Aqila Zalfa, dan Talia Qanita Asshalihah Siregar”, terang Eko.
“Sedang tim ketiga dengan produk MOCI yang merupakan spray yang dapat mencegah perkembangbiakan nyamuk, MOCI dibuat berdasarkan masalah yang beredar di masyarakat terutama di Indonesia. Indonesia memiliki nilai yang sangat tinggi terhadap terjangkit penyakit DBD oleh karena itu MOCI berusaha untuk mencegah penyebaran nyamuk yang dapat mengakibatkan penyakit bagi masyarakat. Tim ini beranggotakan Ning Alysha Puteri, Omar Ghani Mutyara, Rifqah Kirana , Rahagi Ammar Lubis, Fakhira Shakila Br. Tarigan, dan Ghaly Attaya RIzqillah”, akhiri Eko.
Sebelumnya, Ketua harian YPSA Addaratul Hasanah, S.Pd., M.Sos., Melepas secara resmi tim peneliti SD Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah (YPSA) mengikuti kompetisi World Young Inventors Exhibition (WYIE) di Pelataran Masjid Shafiyyatul Amaliyyah Senin, 13 Mei 2024.
Kepala Departemen Pendidikan dan IT YPSA Bagoes Maulana, M.Kom., mengatakan bahwa YPSA sebagai salah satu sekolah Islam Internasional di Medan berkomitmen bahwa penelitian ini menjadi salah satu keunggulan YPSA untuk melatih siswa dalam berpikir kritis dan bernalar tinggi.
“Ini juga sebagai wujud ikhtiar kami menjadikan SD YPSA sebagai sekolah terbaik di kota Medan, Sumatra Utara yang menjadi pilihan tepat bagi siswa dan orang tua siswa”, tegas Bagoes.
(sdf/mk)