Medankinian.com, Medan – Bank Sentral AS atau The FED kembali mempertahankan besaran bunga acuannya di level 5.5% pada perdagangan dini hari. Kebijakan Bank Sentral AS tersebut masih sesuai dengan ekspektasi pelaku pasar. Pasar kembali mencermati rilis data ketenaga-kerjaan AS yang akan menjadi acuan selanjutnya. Sejauh ini, data ketenaga-kerjaan AS bulan April diproyeksikan akan memburuk dibandingkan realisasi sebelumnya.
Realisasi data yang lebih baik dari ekspektasi, akan kian menegaskan bahwa ekonomi AS masih mengalami periode ekspansi. Yang artinya kian memudarkan ekspektasi penurunan bunga acuan. Sehingga pasar keuangan di tanah air kembali berpeluang mengalami tekanan.
Sejauh ini, kinerja pasar keuangan keuangan di Asia terpantau bergerak sideways dengan kecenderungan melemah. IHSG pada sesi pembukaan perdagangan ditransaksikan melemah dikisaran level 7.200. Sementara itu, mata uang rupiah ditransaksikan menguat di kisaran level 16.205 per US Dolarnya.
Sejauh ini, kebijakan The FED belum memberikan tekanan besar bagi pasar keuangan secara keseluruhan. Dimana USD Index dan imbal hasil US Treasury juga masih bergerak dalam rentang angka sempit. Sehingga belum menjadi ancaman besar bagi kinerja pasar keuangan di tanah air. Disisi lainnya, harga emas ditransaksikan relative stabil dikisaran $2.324 per ons troy pada perdagangan pagi.
Demikian menurut analisis Pengamat Ekonomi Kota Medan Benjamin Gunawan. (sdf/mk)