Medankinian.com, Medan – Mewujudkan tranportasi publik modern yang ramah lingkungan berbasis jalan raya, Wali Kota Medan Bobby Nasution meluncurkan bus listrik gratis, Kamis (4/1) di Komplek J-City, Kecamatan Medan Johor. Operasional bus listrik gratis ini tidak menggunakan dana APBD, melainkan hasil kolaborasi antara Pemko Medan dengan PT Kalista.
“Ini non-APBD. Bus-nya dibantu PT Kalista. Dan ada pula J-City yang sudah membangun halte dan bus stop,” ungkap Bobby Nasution.
Dalam kegiatan yang dihadiri antara lain oleh Direktur Angkutan Jalan Kementerian Perhubungan Suharto, Direktur Promosi Wilayah Asia Timur, Asia Selatan, Timur Tengah, dan Afrika Kementerian Investasi/BKPM Cahyo Purnomo, unsur Forkompinda Medan, Presdir PT Kalista Albert Aulia Ilyas, Dirut Capital Property J-City Sulaiman, Kadis Perhubungan Medan Iswar Lubis, pimpinan perangkat daerah di lingkungan Pemko Medan itu, Bobby Nasution mengatakan, kolaborasi ini, ungkap Bobby Nasution dilakukan untuk menyiasati keterbasan anggaran.
Kepada Direktur Angkutan Darat Kementerian Perhubungan Suharto yang sempat menyinggung soal keterbatasan anggaran di daerah, Bobby Nasution mengatakan, dibandingkan DKI Jakarta, anggaran Pemko Medan tidak ada apa-apanya.
“Jakarta itu kalau tidak salah anggarannya 80 triliun, Medan ini tahun ini 8 triliun, hanya sepuluh persennya saja. Tapi kami tetap berupaya dalam keterbatasan itu. Kami punya teman-teman yang bisa diajak untuk membantu membangun Medan. Oleh karena itu hadirlah teman-teman di sini yang mau membantu Medan dan masyarakatnya secara sukarela,” ungkapnya.
Bobby Nasution juga menyampaikan, Pemko Medan tetap konsisten mengembangkan kendaraan ramah lingkungan. Sejak pemerintah pusat menginstruksikan pemerintah daerah menggunakan kendaraan listrik, sebutnya, Pemko Medan termasuk salah satu yang menjalannya instruksi tersebut.
“Ada sembilan unit kendaraan listrik kami gunakan. Saya, wakil wali kota, sekda, teman-teman Forkopimda,” sebutnya seraya mengatakan, upaya membangun transportasi publik modern ramah lingkungan ini harus terus dilanjutkan.
Bobby Nasution berpesan, hasil maupun aset pembangunan yang telah dihasilkan harus bisa dijaga bersama agar dapat memanfaatkannya dengan aman dan nyaman. “Kalau ini tidak kita jaga, ini akan menjadi sia-sia,” sebutnya lalu menyampaikan harapan agar unsur Forkopimda juga turut membantu menjaga aset dan hasil pembangunan ini.
Terkait koridor, saat diwawancarai wartawan, Bobby Nasution mengatakan, rencananya dioperasionalkan sebanyak 17 di Kota Medan. Saat ini, lanjutnya, masih satu koridor. Dia juga memastikan, sopir bus listrik ini juga telah mendapatkan pelatihan dan pengarahan agar tertib lalu lintas dan tidak ugal-ugalan di jalanan.
“Saya juga memerintahkan Dishub Medan untuk menertibkan jalanan. Sebab masih kita lihat banyak kendaraan yang parkir sembarangan di bahu jalan, sehingga menjadi penyebab kemacetan. Mengingat body bus listrik ini cukup besar, maka saya harap tidak ada lagi kendaraan yang parkir di bahu jalan,” harapnya.
Sebelumnya, Direktur Angkutan Jalan Kementerian Perhubungan Suharto mengapresiasi Bobby Nasution yang membuktikan komitmen dalam memajukan transportasi di ibu kota Sumatra Utara ini, termasuk memberikan layanan angkutan umum modern yang aman, nyaman, dan terjangkau.
Dia mengatakan, Kementerian Perhubungan memiliki program yang tertuang dalam RPJMN 2020-2024 untuk pembangunan di enam kota metropolitan, termasuk di Medan.
“Kami lihat progresnya yang luar biasa adalah di Kota Medan,” ucapnya seraya menilai, dengan anggaran yang terbatas aKota Medan mampu mendekati Jakarta dalam hal pembangunan transportasi.
Suharto mengatakan, semangat dan komitmen Bobby Nasution ini sejalan dengan semangat dan komitmen Kementerian Perhubungan. “Kementerian Perhubungan saat ini memiliki program bersama Bank Dunia (World Bank) untuk membangun BRT di Medan. Karena melihat komitmen Pemko Medan yang tinggi, groundbreaking pembangunan infrastrukturnya yang semula dijadwalkan Juli 2024, dimajukan menjadi bulan ini juga, Januari 2024,” ungkapnya.
Kadis Perhubungan Kota Medan Iswar dalam laporannya menyampaikan, peluncuran bus listrik ini sebagai cikal bakal operasional Bus Rapid Transit (BRT) akan menyediakan 17 koridor dengan 515 unit armada merupakan bantuan dari world bank melalui Kementerian Perhubungan.
“Sebagai cikal bakal pengoperasian BRT tersebut, sebanyak 30 persen adalah kendaraan listrik. Sehingga Pemko Medan memiliki komitmen mengoperasikan bus listrik pada satu koridor. Insya Allah bulan Juli akan ditambah lima koridor lagi,” papar Iswar.
Dia memaparkan, rute bus listrik gratis ini dimulai dari Kompleks J-City, Kecamatan Medan Johor – Jalan Karya Wisata – Jalan AH Nasution – Jalan Jamin Ginting (untuk mengakomodir warga yang berkuliah di Kampus USU) – Jalan Pattimura – Jalan Sudirman – Jalan Diponegoro (untuk mengakomodir warga di seputaran kantor Gubsu atau Sun Plaza) – Jalan Pengadilan – Jalan Maulana Lubis (untuk mengakomodir warga di perkantoran seputar kantor Wali Kota Medan) – Jalan Balai Kota – Jalan Guru Patimpus – Jalan Gatot Subroto – Jalan Iskandar Muda – Jalan Jamin Ginting – kembali ke J-City.
Total panjang rute bus listrik ini, sebutnya, sepanjang 21 km. Sedangkan jumlah tempat pemberhentian sebanyak 39, termasuk 21 bus stop.
“Untuk sementara ini, kita jadwalkan bus listrik ini beroperasi pukul 06.30 sampai dengan 22.00 WIB. Total pelayanan sebanyak 25 pelayanan per hari nantinya,” sebutnya.
(sdf/mk)