Medankinian.com, Medan – IHSG ditutup naik 0.52% di level 7.125,31, kinerja IHSG pulih seiring dengan asing yang membukukan transaksi beli bersih senilai 176 milyar. IHSG tidak sendirian, sejumlah bursa di Asia juga ditutup menguat pada perdagangan hari ini. Penguatan pada bursa saham terjadi jelang rilis data inflasi AS dan keputusan bunga acuan The FED pada perdagangan besok.
Sementara itu, mata uang Rupiah pada perdagangan hari ini ditutup melemah. Rupiah bahkan sempat melemah mendekati level 15.650 per US Dolar. Namun, Rupiah mengurangi kerugiannya dengan berbalik arah, meskipun tetap melemah di level 15.615 per US Dolar di sesi penutupan perdagangan. Memburuknya imbal hasil US Treasury 10 tahun selama sesi perdagangan di Asia tidak mampu mendorong penguatan pada mata uang rupiah.
Sementara itu, harga minyak mentah dunia terpantau stabil di level $1.985 per ons troy. Harga emas relatif tidak mengalami perubahan kinerja jelang rilis data inflasi maupun kebijakan suku bunga acuan The FED. Kinerja harga emas berpeluang bergerak sangat volatile saat rilis inflasi, maupun jelang keputusan bunga acuan nantinya.
Secara keseluruhan, baik pasar keuangan maupun harga emas akan lebih jelas pergerakannya setelah The FED memberikan isyarat kebijakan ekonominya kedepan. Sejauh ini, baik investor domestik maupun investor global cenderung memiliki analisis yang beragam menyikapi perkembangan situasi terkini ekonomi AS maupun global.
Yang pada akhirnya membuat kinerja pasar saham sangat volatile. Ditambah dengan ketidakpastian ekonomi global yang kian memburuk, seiring dengan melemahnya harga inyak mentah dunia yang lebih menggambarkan kemungkinan terjadinya resesi. Dan untuk perdagangan besok, kinerja IHSG maupun rupiah masih berpeluang untuk bergerak di dua zona. Dan sejuah ini gambaran kemana arah pergerakannya belum mampu diperlihatkan oleh indikator ekonomi yang ada.
Demkian menurut analisis Pengamat Ekonomi Kota Medan Benjamin Gunawan.
(sdf/mk)