Menu

Mode Gelap

Ekonomi Bisnis · 1 Des 2023 16:07 WIB

Jelang Rilis Data Inflasi Dan Pidato Gubernur The FED, IHSG Dan Rupiah Berkonsolidasi


					Jelang Rilis Data Inflasi Dan Pidato Gubernur The FED, IHSG Dan Rupiah Berkonsolidasi Perbesar

Medankinian.com, Medan – Bursa di AS mengalami kenaikan setelah rilis data indeks harga yang dibayar konsumen AS sesuai dengan ekspektasi pasar. Inflasi diproyeksikan kian melandai di AS. Dan pada hari ini, Gubernur Bank Sentral AS djadwalkan akan memberikan pidatonya. Dimana pidato Gubernur Bank Sentral AS diproyeksikan akan menunjukan sikap dovish yang berpeluang mendorong penguatan di pasar saham.

Dari sisi ekonomi domestik, akan ada rilis data inflasi di tanah air dan rilis indeks S&P manufacturing PMI. Dua data tersebut akan mejadi penggerak pasar, meskipun kedua data tersebut biasanya tidak begitu jauh dari ekspektasi. Inflasi nasional diproyeksikan akan berkutat dikisaran 2.7% secara tahunan, sementara data manufaktur PMI masih akan memasuki periode ekspansif dengan indeks di atas 50.

Namun sayangnya, mata uang rupiah pada hari ini tidak dinaungi kabar baik. Indikator imbal hasil US Treasury lebih tinggi dibandingkan dengan kinerja sehari sebelumnya. US Treasury 10 YR berada dikisaran 4.318% pada pagi ini. Kinerja mata uang rupiah dibayangi tekanan, sekalipun Bank Sentral AS diproyeksikan tetap akan bersikap dovish.

IHSG pada sesi perdagangan pagi ini melemah di kisaran level 7.043. Gerak bursa saham di asia yang banyak melemah berpeluang mendorong pelemahan pada IHSG. Namun, tren pergerakan IHSG yang belakangan ini bergerak anomali dibandingkan dengan sejumlah bursa di Asia, menciptakan potensi koreksi besar pada IHSG. Secara teknikal IHSG masih akan berkonsolidasi di level 7.100, dengan support berada di level 7.030.

Mata uang rupiah pada pembukaan perdagangan pagi ini di buka melemah di level 15.525 per US Dolar. Rupiah masih diproyeksikan akan bergerak dalam rentang 15.450 hingga 15.550. Secara fundamental mata uang rupiah berpotensi menguat seiring dengan kian melandainya inflasi di AS.

Demikian halnya dengan harga emas yang masih memiliki peluang untuk menguat. Sejauh ini harga emas ditransaksikan dikisaran level $2.040 per ons troy. Harga emas masih kesulitan menembus level $2.050 per ons troy. Emas masih memiliki peluang untuk menguat lebih jauh, namun masih tertahan dari sisi teknikal.

(sdf/mk)

Artikel ini telah dibaca 24 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

Anak SMA jadi Sasaran Judol dan Pinjol

19 November 2024 - 10:46 WIB

Harga Tomat Dan Minyak Goreng Melambung, Harga Daging Ayam Dan Ikan Tongkol Turun

15 November 2024 - 16:53 WIB

Peduli UMKM, Komisaris PT INALUM Kunjungi Rumah BUMN Toba di Balige

11 November 2024 - 18:08 WIB

Ketua KPPU: Penunjukan Langsung Dalam Peraturan Menteri BUMN Membuat Persaingan Usaha Tidak Sehat

5 November 2024 - 12:22 WIB

Banyak Cara Ditempuh KPPU Atas Industri Gula, Dibutuhkan Kebijakan yang Meningkatkan Persaingan

4 November 2024 - 14:15 WIB

Pupus Sudah Harapan Petani Cabai Merah, Harga Terpuruk Dihantam Cabai Dari Jawa

28 Oktober 2024 - 10:26 WIB

Trending di Ekonomi Bisnis