Medankinian.com, Medan – Sejumlah media massa melansir soal licinnya kondisi intersection Jalan Sudirman Medan yang masih tahap rekonstruksi. Bahkan penyebutan bahan keramik di pengerjaan jalan itu dinilai sebagai informasi yang sesat dan menyesatkan publik.
“Ini informasi yang sesat dan menyesatkan. Padahal itu bukan keramik melainkan bahan beton biasa seperti yang dilansir beberapa media mainstream dan mediagram,” kata Wakil Ketua Rumah Kolaborasi Bobby Nasution (RKBN), Azwar Rahmat SH, Selasa (21/11/2023) sore.
Azwar menguraikan bahwa rekonstruksi itu belum selesai dikerjakan karena masih dalam tahap ujicoba internal.
“Itu belum final. Dan intersection jalan itu juga dibuat agar pengendara tidak melaju kencang karena di situ persimpangan lampu merah,” kata Azwar.
Untuk itu, Azwar mendorong masyarakat tidak termakan hoax dari sejumlah media yang hanya menangkap persitiwa dari video yang disebar melalui pesan jejaring.
“Sulit kita kalau hanya sekadar dapat sebaran video lalu diposting dan dilihat publik tanpa terlebih dulu melakukan kroscek ke lapangan. Bukan bermaksud mengerdilkan peran jurnalis, namun jurnalistik kita harus profesional demi keberlangsungan demokrasi kita ke depan,” kata Azwar.
Di sisi lain, Azwar mengingatkan pihak-pihak yang menangkap hoax itu untuk dijadikan komoditi politik. Sebab bukan tak mungkin sebaran informasi hoax yang menyebut bahan keramik itu, dijadikan bahan untuk merusak citra Walikota Medan Bobby Nasution.
“Hati-hati, menyebar hoax merugikan diri sendiri dan orang lain. Kita mewanti-wanti siapapun yang menggoreng isi ini untuk komoditi politik maka akan merugi sendiri. Lebih dari itu, kita akan lawan mereka-mereka yang dzalim karena menyesatkan rakyat,” kata Azwar.
Walikota Medan Bobby Nasution juga sudah meninjau jalan tersebut. Sebenarnya, jelas Bobby Nasution, pemasangan yang dilakukan itu menggunakan teknologi lama. Yakni, beton biasa yang dilalui masyarakat dicetak serta dicat beton yang biasa sehingga bentuk keramik dan dibuat seperti lantai.
“Itu sekali lagi bukan keramik. Pemasangannya juga saya rasa sudah disampaikan di media sosial, baik Pemko Medan maupun dinas terkait bahwasannya itu bukan keramik. Jadi kalau dikatakan keramik, itu hoax. Menyampaikan informasi boleh, tapi jangan menyebar hoax lah,” harapnya.
Seharusnya, jelas Bobby Nasution, persimpangan yang masih dalam proses finishing itu belum dibuka untuk umum. Dikatakannya, ada miskomunikasi antara Polrestabes Medan, Dinas Perhubungan Kota Medan dan Dinas SDABMBK.
“Jalur itu seharusnya belum dibuka. Uji coba yang diminta kemarin bukan untuk dilalui masyarakat, tapi internal. Namun setelah dilakukan uji coba internal, tidak dilakukan penutupan kembali. Jadi ini saya sudah konfirmasi tadi siang ini, memang belum selesai dan masih tahapan pengerjaannya,” ungkapnya.
Oleh karenanya, kata Bobby Nasution, jika ada yang ingin menyampaikan kejadian, silahkan dan terima kasih. Tapi, tegasnya, jangan hoax atau pun fitnah yang mengatakan rekonstruksi intersection itu menggunakan keramik.
(sdf/mk)