Medankinian.com, Medan – Pemko Medan akan berupaya melakukan percepatan penanganan penyakit tuberkulosis (TB). Langkah awal yang akan dilakukan dengan menyiapkan data by name dan by address siapa saja warga yang terjangkit penyakit disebabkan terinfeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis tersebut. Hal ini dilakukan guna mempermudah melakukan pengobatan sekaligus pencegahan agar tidak terjadi penularan.
Hal ini disampaikan Wali Kota Medan Bobby Nasution saat menerima kunjungan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dr Imran Pambudi, MPHM di Balai Kota Medan, Rabu (25/10). Kunjungan dilakukan untuk berdiskusi terkait Upaya Perbaikan Guna Mencapai Peningkatan Capaian Program Penanggulangan Penyakit TB di Kota Medan.
“Guna mempermudah dalam penanganan sekaligus pencegahan penyakit TB, kita harus mempersiapkan data by name dan by address siapa saja warga yang terjangkit penyakit tersebut,” kata Bobby Nasution didampingi Dandim 0201/Medan Kolonel Inf Ferry Muzawwad, Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Medan Edy Subroto, Dirut RSUD Dr Pirngadi Medan Suhartono dan Dirut RSUD H Bachtiar Djafar Irliyan Saputra,
Selain itu, kata menantu Presiden Joko Widodo ini, juga dibutuhkan sinergitas dan kolaborasi bersama dalam penanganan penyakit yang menyerang berbagai organ tubuh, salah satunya paru-paru. “Ayo, mari kita bersama-sama berkolaborasi guna mempercepat penanggulangan penyakit TB,” ujarnya.
Sebelumnya dalam pertemuan dengan orang nomor satu di Pemko Medan ini, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kemenkes dr Imran Pambudi, MPHM menyampaikan, TB merupakan penyakit yang sudah lama ada dan tidak kunjung usai hingga saat ini. Diungkapkannya, penyakit TB di Provinsi Sumut, ⅓ kasus nya ada di Kota Medan.
“Kita berharap Pak Wali dapat membuat kebijakan agar orang-orang yang terjangkit TB ini sadar dan mau memeriksakan dirinya agar tidak menularkan kepada orang lain. Saya berharap Kota Medan dapat berkolaborasi bersama menangani kasus TB ini sehingga dapat menjadi contoh bagi daerah lainnya dalam penanganan kasus ini,” harap Imran.
(sdf/mk)