Medankinian.com, Medan – Rilis data pertumbuhan ekonomi Jepang lebih buruk dari ekspektasi sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi jepang tumbuh 4.8% di kuartal kedua, atau lebih buruk dari ekspektasi sebelumnya sebesar 5.5%. Disisi lain, data pengangguran di AS juga mengecewakan. Klaim pengangguran mencapai 216 ribu orang, lebih sedikit dari ekspektasi sebanyak 234 ribu jiwa. Artinya ekonomi AS tetap tumbuh meskipun laju tekanan inflasi masih tinggi dan jauh dari sasaran The FED.
Ini berarti suku bunga acuan The FED (Bank Sentral AS) masih akan bertahan tinggi dengan kemungkinan akan dinaikkan juga masih terbuka. Hal ini yang mengakibatkan tekanan di pasar keuangan terjadi. Dan di akhir pekan ini IHSG bersama dengan banyak bursa di Asia lainnya ditutup di zona merah. IHSG ditutup turun 0.43% di level 6.924,78.
Sementara itu, mata uang Rupiah diperdagangkan dikisaran level 15.320 per US Dolar. Bahkan sejumlah referensi menunjukan bahwa mata uang Rupiah melemah hingga menyentuh 15.350 per US Dolarnya. The FED yang diperkirakan masih akan bernada hawkish menjadi pemicu pelemahan mata uang rupiah pada perdagangan sepekan terakhir.
Selain sentimen kenaikan bunga acuan, pelaku pasar juga tengah mengamati perkembangan hubungan dagang anatara china dan AS yang memanas. Dimana China melarang perluasan penggunaan IPhone di negaranya. Situasi ini memperburuk kinerja pasar keuangan, dimana bursa di AS juga ditutup di zona merah. Ditengah kabar lain seperti memburuknya kondisi ekonomi China.
Selanjutnya, harga emas juga mengalami tekanan dalam sepekan terakhir. Meskipun khusus pada perdagangan akhir pekan ini harga emas ditransaksikan menguat di level $1.925 per ons troy. Namun jika membandingkan kinerjanya dalam sepekan terakhir, harga emas telah mengalami penurunan dari level $1.950.
Jika dirupiahkan harga emas saat ini ditransaksikan dikisaran 951 per gramnya. Harga emas diproyeksikan masih kesulitan untuk menguat selama masih dibayangi kenaikan bunga acuan Bank Sentral AS. Sehingga investor diproyeksikan masih mengambil sikap wait and see hingga kabar terkait pembentukan bunga acuan nantinya terkonfirmasi.
Demikian menurut analisis Pengamat Ekonomi Kota Medan Benjamin Gunawan. (sdf/mk)