Medankinian.com, Medan – Sejauh ini mungkin kita mengenal anjuran minum air putih sebanyak delapan gelas sehari. Padahal faktanya, jumlah ideal minum air delapan gelas per hari itu tidak bisa dipukul rata. Dengan kata lain, kebutuhan asupan cairan itu dapat bervariasi dan tergantung pada usia, jenis kelamin dan tingkat aktivitas yang dimiliki masing-masing individu.
Rata-rata tubuh manusia terdiri dari lebih 60% air. Komposisinya membentuk hampir dua pertiga dari otak dan jantung, paru-paru, kulit hingga tulang. Hampir setiap fungsi dan proses organ di dalam tubuh membutuhkan air. Maka dari itu, asupan air minum sangat penting untuk diperhatikan dalam rutinitas kita.
Terkait dengan kebutuhan asupan air minum harian, Crystal Scott, ahli gizi bersertifikat di Top Nutrition Coaching memiliki pendapat berbeda dari pandangan umum yang mungkin kita yakini sebelumnya. Dia mengatakan bahwa tidak semua orang membutuhkan delapan gelas per hari.
“Menurut saya jumlah itu tidak salah, tetapi menurut penelitian dari waktu ke waktu, takaran itu pasti telah berkembang.”
“Rekomendasi minum air putih akan bervariasi tergantung pada usia, jenis kelamin dan tingkat aktivitas,” katanya.
Sebagaimana dilansir Fortune, selain beberapa faktor tersebut, rekomendasi asupan cairan tubuh juga dapat bervariasi berdasarkan kondisi masing-masing individu. Misalnya jika kita tinggal di iklim panas dan lembap serta punya aktivitas fisik yang padat, atau kondisi hamil hingga menyusui. Kondisi itu membuat seseorang lebih butuh banyak air setiap hari daripada orang pada umumnya.
Di sisi lain, National Academy of Science, Engineering and Medicine merekomendasikan asupan cairan rata-rata orang dewasa sekitar 3,5 liter per hari untuk pria dan 2,6 liter untuk wanita. Jumlah ini tentu lebih banyak dari anggapan sebelumnya delapan gelas per hari yang jika dikonversi ke satuan liter jumlahnya hanya dua liter per hari. Jika tidak sempat meminum air yang tepat setiap hari, asupan cairan bisa didapatkan melalui makanan yang mengandung air lainnya.
“Kita bisa mendapatkan banyak hidrasi dari makanan seperti seledri, jeruk, stroberi, semangka dan mentimun.”
“Semuanya adalah makanan yang menghidrasi dan bisa membantu menambah asupan air setiap hari,” papar Scott.
Di sisi lain, National Academy of Science, Engineering and Medicine merekomendasikan asupan cairan rata-rata orang dewasa sekitar 3,5 liter per hari untuk pria dan 2,6 liter untuk wanita. Jumlah ini tentu lebih banyak dari anggapan sebelumnya delapan gelas per hari yang jika dikonversi ke satuan liter jumlahnya hanya dua liter per hari. Jika tidak sempat meminum air yang tepat setiap hari, asupan cairan bisa didapatkan melalui makanan yang mengandung air lainnya.
“Kita bisa mendapatkan banyak hidrasi dari makanan seperti seledri, jeruk, stroberi, semangka dan mentimun.”
“Semuanya adalah makanan yang menghidrasi dan bisa membantu menambah asupan air setiap hari,” papar Scott.
Kebutuhan cairan tubuh setiap orang mungkin dapat berbeda, tetapi kita bisa dengan mudah mengenali apakah kita sudah cukup minum air atau belum.
1. Konsultasi ke Dokter
Langkah pertama untuk mengetahui kebutuhan cairan tubuh dapat di dilakukan dengan konsultasi ke dokter. Nantinya dokter akan mengukur berat badan, usia, kondisi medis dan kondisi tubuh lainnya untuk merekomendasikan jumlah air yang dibutuhkan setiap hari.
2. Warna urine
Selain itu kita juga dapat mengetahui kebutuhan cairan tubuh melalui warna urine. Menurut Scott, warna urin ini dapat menjadi indikator paling mudah untuk mengukur tingkat kebutuhan cairan kita masing-masing.
Misalnya jika warna urin kita cenderung menunjukkan warna kuning pucat atau bening, hal itu berarti tubuh kita mendapatkan asupan cairan yang cukup. Tetapi jika menunjukkan warna kuning pekat, keemasan hingga kuning tua, itu artinya tubuh masih kekurangan cairan tubuh. Kita perlu meminum air putih lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan cairan.
3. Gejala yang menyertai
Tubuh yang mengalami kekurangan cairan atau dehidrasi biasanya juga disertai beberapa gejala seperti sakit kepala, migrain, kesulitan tidur, sembelit hingga pusing. Kalau di tengah-tengah aktivitas kita merasakan gejala itu, jangan buru-buru minum obat.
Coba ambil air minum dan penuhi kebutuhan cairan tubuh. Jika gejalanya hilang setelah beberapa saat minum air, kemungkinan kita hanya mengalami dehidrasi dan tidak ada gangguan kesehatan yang dialami.