Menu

Mode Gelap

Ekonomi Bisnis · 4 Agu 2023 20:13 WIB

Kinerja Pasar di Akhir Pekan, IHSG Dan Harga Emas Turun Namun Rupiah Mampu Menguat


					Kinerja Pasar di Akhir Pekan, IHSG Dan Harga Emas Turun Namun Rupiah Mampu Menguat Perbesar

Medankinian.com, Medan  – IHSG di akhir pekan ditutup melemah 0.66% di level 6.852,84. Sementara itu, sejumlah bursa di asia bergerak variatif namun banyak yang mampu ditutup di zona hijau. Penurunan IHSG tidak terlepas dari buruknya sentiment eksternal, seiring dengan langkah Fitch Rating yang menurunkan rating AS menjadi AA+ dari triple A sebelumnya. Kebijakan tersbeut membuat kejutan baru di pasar keuangan. Ditambah lagi indeks sektor jasa atau ISM Services PMI di AS turun di bulan juli menjadi 52.7 dari posisi sebelumnya 53.9.

Dan di akhir pekan ini, pelaku pasar menanti rilis data ketenagakerjaan mapun tingkat pengangguran AS. Dimana untuk penyerapan tenaga kerja diluar sektor pertanian berpeluang mengalami penurunan tipis, meskipun dari sisi tingkat pengangguran masih akan stabil. Namun kejutan bisa saja terjadi dan sangat mempengaruhi kinerja IHSG di awal pekan mendatang.

Sedikit berbeda dengan IHSG, mata uang rupiah mampu bergerak menguat diakhir pekan. Setelah sempat tertekan hingga di atas 15.200 per US Dolar, pada akhir pekan ini kinerja mata uang rupiah mengalami penguatan dikisaran 15.165 per US Dolar. Rupiah mampu melawan tekanan US Dolar, meskipun yield obligasi tenor 30 tahun di AS mengalami peningkatan.

Pada dasarnya kinerja mata uang rupiah masih belum aman dari tekanan mengingat US Dolar masih memiliki ruang untuk menguat. Terlebih jika ekspektasi kenaikan bunga acuan Bank Sentral AS masih berlanjut. Dan kuatnya data ketenaga kerjaan AS belakangan ini, masih menjadi ancaman bagi kinerja sejumlah mata uang di Asia tanpa terkecuali rupiah.

Sementara itu, harga emas dunia kembali melemah pada perdagangan akhir pekan ini. Harga emas turun dikisaran level $1.932 per ons troy. Yang kalau dirupiahkan berarti dijual dikisaran harga 945 ribu per gramnya. Emas masih dibayangi data-data yang memungkinkan bagi kenaikan bunga acuan Bank sentral AS dalam jangka pendek.

Harga emas sementara waktu kehilangan momentum penguatannya sekalipun pada dasarnya ditopang oleh faktor fundamental yang kuat. Emas memiliki prosfek untuk menguat dalam jangka panjang, meskipun cenderung tertekan dalam jangka pendek.

Demikian menurut analisis Pengamat Ekonomi Kota Medan Benjamin Gunawan. (sdf/mk)

Artikel ini telah dibaca 13 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

Anak SMA jadi Sasaran Judol dan Pinjol

19 November 2024 - 10:46 WIB

Harga Tomat Dan Minyak Goreng Melambung, Harga Daging Ayam Dan Ikan Tongkol Turun

15 November 2024 - 16:53 WIB

Peduli UMKM, Komisaris PT INALUM Kunjungi Rumah BUMN Toba di Balige

11 November 2024 - 18:08 WIB

Ketua KPPU: Penunjukan Langsung Dalam Peraturan Menteri BUMN Membuat Persaingan Usaha Tidak Sehat

5 November 2024 - 12:22 WIB

Banyak Cara Ditempuh KPPU Atas Industri Gula, Dibutuhkan Kebijakan yang Meningkatkan Persaingan

4 November 2024 - 14:15 WIB

Pupus Sudah Harapan Petani Cabai Merah, Harga Terpuruk Dihantam Cabai Dari Jawa

28 Oktober 2024 - 10:26 WIB

Trending di Ekonomi Bisnis