Medankinian.com, Medan – Tak lama setelah dilantik menjadi Wali Kota Medan, Bobby Nasution langsung menghadapi tugas yang cukup berat menyusul terjadinya pandemi Covid-19. Berbagai upaya dilakukan menantu Presiden Joko Widodo ini guna mengatasi penyakit yang mematikan tersebut, termasuk membangun kolaborasi dengan berbagai pihak.
Kerja keras dan tangan dingin Bobby Nasution membuahkan hasil. Terbukti, status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 oleh Pemerintah Pusat kepada Kota Medan mulai 1 Juni – 6 September 2021 berhasil diturunkan menjadi Level 2 hanya dalam kurun waktu 3 bulan. Terhitung, mulai 19 Oktober 2021 – 17 september 22, Kota Medan telah berstatus PPKM Level 2 dan Desember 2022, Kota Medan telah berstatus PPKM Level 1.
Penurunan status ini pun diikuti dengan terus berkurangnya jumlah warga yang terpapar Covid-19. Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Medan, tahun 2021, jumlah warga yang terpapar Covid-19 sebanyak 39.917 jiwa dari 2.527.050 jiwa jumlah penduduk Kota Medan. Kemudian, tahun 2022, jumlah warga yang terpapar Covid-19 menurun menjadi 28.961 jiwa. Di tahun 2023, penurunan yang terjadi sangat drastis menjadi 336 jiwa.
Menurut Kadis Kesehatan Kota Medan Taufik Ririansyah, keberhasilan Bobby Nasution dalam mengendalikan Covid-19 tidak terlepas dari sejumlah upaya yang dilakukan. Salah satunya, jelasnya, melakukan percepatan vaksinasi. Diungkapkannya, capaian vaksinasi tahun 2021 yakni realisasi Dosis 62,15 persen dan realisasi Dosis II 51,97 persen.
“Sedangkan untuk capaian vaksinasi tahun 2022, Dosis I sebanyak 74,85 persen, Dosis II mencapai 68,08 persen, Dosis III mencapai 18,67 persen dan Dosis IV mencapai 0,21 persen,” ungkap Taufik ketika dihubungi kemarin.
Selain mempercepat vaksinasi, papar Taufik lagi, Bobby Nasution juga melakukan upaya lainnya seperti menyediakan lokasi isolasi terpadu. Ada 3 tempat yang dijadikan lokasi terpadu yakni Kapal Apung KM Bukit Raya di Belawan, bekas Hotel Soechi Jalan Cirebon dan Gedung P4TK Jalan Setia Budi, Kecamatan Medan Helvetia.
“Kemudian Pak Wali juga masif melaksanakan 3 T (Testing, Tracing dan Treatment). Lalu, melakukan isolasi lingkungan (membuat CCTV pemantauan dan memberikan makanan siap saji kepada masyarakat yang terpapar Covid-19). Di samping itu melakukan penyekatan pintu masuk Kota Medan serta melaksanakan operasi yustisi (razia masker, pembatasan jam operasional tempat hiburan dan keramaian),” pungkasnya. (sdf/mk)