Medankinian.com, Medan – Kesadisan begal di Medan dan beberapa daerah di Sumut membuat masyarakat resah. Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution merespon tegas dengan meminta pihak kepolisian bertindak tegas bahkan bila perlu menembak mati para begal.
“Kejahatan begal dan geng motor saat ini sudah sangat mengkhawatirkan masyarakat dan harus ditindak tegas, apalagi para pelaku yang sudah melakukan aksi tersebut berulang kali,” kata Bobby.
“Saya harap pihak kepolisian lebih tegas untuk menindak para pelaku di lapangan, walaupun harus ditembak mati,” tegas Bobby
Tak lama setelah intruksi tersebut, Kapolrestabes Medan dan jajarannya pun merespon. Belum lama ini seorang begal sadis yang sudah residivis pun ditembak mati.
Di sisi lain, Gubsu Edy Rahmayadi justru terlihat serius dengan persoalan begal. Saat ditanya wartawan, Edy malah bilang dia ingin melatih dan mengerahkan Satpol PP yang dibekali dengan Double Stick untuk melawan begal.
“Jadi kalau tak hentikan saya akan maksa hentikan, saya punya kekuatan Satpol PP tak siapkan pakai double stik,” katanya.
Menurut Edy, double stik menjadi senjata yang efektif untuk mengalahkan para begal. Ia tetap ngotot mempertahankan pendapatnya tersebut meskipun diberi informasi jika para begal kerap beraksi dengan menggunakan klewang.
“Itu klian wartawan bawa 5 klewang kalah sama double stik,” ujarnya.
Soal kesiapan Satpol PP untuk ikut memberantas begal menurut Edy memang perlu persiapan lebih jauh. Termasuk meningkatkan kemampuan individu mereka dalam bela diri dan juga menambah jumlah.
“Inilah mau kubesarkan, kungfu itu pun tak ada senjata. Nanti mereka kita kuruskan. Yang pastinya itu begal-begal udahlah berhentilah itu,” pungkasnya.
Melihat beda komunikasi antara Edy dan Bobby tersebut, pengamat politik dan pemerintahan Indra Fauzan bilang, bahwa masyarakat memang sudah muak dengan aksi para begal sadis tersebut. Maka peran tegas kepala daerah sangat diharapkan.
“Langkah yang diambil oleh wali kota Medan sudah tepat, karena bagaimanapun sebagai pemimpin beliau menginginkan kondusifitas kotanya, kemananan dan keanyamanan warganya,” kata Fauzan Senin (10/7/2023).
Perintah tegas tersebut bukan berarti Wali Kota Medan kejam. Sebab diketahui aksi begal justru sudah lebih kejam dengan tega menghabisi nyawa korbannya.
“Beliau juga tentunya tidak akan gegabah memerintahkan atau meminta ketegasan menembak begal begal tersebut. Tentunya hal tersebut sangat membantu kenyamanan dan keamanan masyarakat. Saya pikir wali kota medan Bobby Nasution sangat tepat meminta aparat kemanan untuk bertindak tegas bukan berarti ingin bertindak kejam, karena kita faham fakta para begal ini sangat sadis menghilangkan nyawa orang, dan meeberikan ketakutan jadi permintaan wali kota sangat tepat dan tegas,” pungkas Fauzan. (sdf/mk)