Medankinian.com, Medan – Pemerintah Kota (Pemko) Medan melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) menargetkan merevitalisasi empat sarana olahraga.
“Empat sarana olahraga itu masing-masing Lapangan Gajah Mada, Jalan Krakatau, Kecamatan Medan Timur. Kemudian sarana olahraga Cadika, Jalan Karya Wisata, Kecamatan Medan Johor; Lapangan Teladan, Jalan Teladan, Kecamatan Medan Kota dan kawasan Kebun Bunga, Jalan Candi Borobudur, Kecamatan Medan Petisah,” urai Kepala Dispora Kota Medan Pulungan Harahap, Selasa (21/3).
Menurut Pulungan, diperkirakan usai Idulfitri 1444 Hijriah/2023 Lapangan Gajah Mada selesai dan diresmikan untuk digunakan masyarakat. Revitalisasi lapangan tersebut, kata mantan Staf Ahli Kemasyarakatan Pemko Medan tersebut, murni menggunakan dana corporate social responsibility (CSR) dari pihak swasta.
“Berdasarkan data, kami ketahui dana tersebut mencapai Rp5,7 miliar. Mereka yang mengerjakan, Pemko Medan menerimanya setelah selesai. Kita tidak menerima uang,” kata Pulungan.
Dikatakan mantan Camat Medan Johor ini, fasilitas di sana disiapkan mini soccer, jogging track, panjat tebing dan takraw. “Sengaja dibuat lapangan takraw karena berdasarkan penelitian, atlet takraw kita banyak dari Medan Utara. Kemudian tempat bermain anak, kafe, tempat pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan kantor pengelola,” sebutnya.
Seiring itu, sambung Pulungan, saat ini sedang pengerjaan kawasan Stadion Kebun Bunga, Jalan Candi Prambanan. Akan ada gedung olah raga (GOR) mini berkapasitas 1.000 orang.
Dalam ruangan di lokasi itu, disiapkan lahan seukuran lapangan futsal yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan. “Tujuh lapangan tenis dipertahankan, termasuk lapangan sepakbola. Khusus lapangan sepakbola, ukurannya ditambah sehingga bisa dipakai dengan skala nasional. Lapangan voli kita buat, sedangkan hoki tidak. Kalau pun dibutuhkan, lokasi seukuran futsal itu bisa dimanfaatkan,” ucapnya.
Kemudian sambungnya, Lapangan Cadika, Jalan Karya Wisata, Kecamatan Medan Johor. Saat ini masih proses master plan dan revisi sedangkan anggaran diperhitungkan sekitar Rp20-25 miliar. Pak walikota, ucapnya, berharap revitalisasi ini juga CSR dari pihak lain. Kemungkinan besar sudah ada orang yang bersedia membantu.
Di situ, lanjutnya, sarana olahraga yang dipertahankan yaitu sepatu roda, skate board, open stage, camping ground, satu lapangan sepakbola yang diubah tata letaknya, futsal, basket, lapangan berkuda akan diberi atap, memanah, serta lapangan tembak untuk pekan olahraga nasional (PON).
“Kami baru dapat surat keputusan (SK) dari Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) penunjukan venue pertandingan menembak untuk PON serta bersepeda (BMX), makanya sebagian lokasi disiapkan untuk dua olahraga itu. Kisaran dananya berkisar Rp500 Milyar dan pengerjaannya mungkin setelah Lapangan Gajah Mada. Pengerjaan tetap dilakukan pihak lain melalui CSR, dan kita hanya menerima hasil,” urainya.
Untuk Stadion Teladan, Pulungan mengaku baru menerima informasi dari Kementerian PUPR kemungkinan akan dijadikan lokasi penutupan PON 2024. “Mudah-mudahan keluar instruksi presiden (inpres) tentang PON dan diharap bisa melaksanakan penutupan PON 2024,” kata Pulungan.
Pengerjaannya, sambung Pulungan, dilakukan Kementerian PUPR, bujetnya diprediksi hingga Rp600 Milyar. “Awalnya direncanakan sharing dana, dari Kementerian Rp300 Milyar dan Pemko Medan Rp300 Milyar. Tapi kalau presiden menunjuk lokasi ini sebagai tempat penutupan PON 2024, berarti dari Kementerian PUPR seluruhnya, sebab kita tidak bisa menganggarkan biaya itu tahun ini. Sementara kapasitas penonton akan bertambah, berkisar 20 ribuan,” sebutnya.
Dispora Medan, tuturnya, berharap masih ada dana CSR dari pihak lain sebab masih banyak lapangan lain untuk direvitalisasi. Contohnya lapangan di Medan Utara, tepatnya di sekitar Medan Labuhan. “Kami sedang tawarkan ke pihak swasta, semoga ada yang berkenan., Setidaknya tahun ini atau tahun depan,” tutupnya. (sdf/mk)