Medankinian.com, Medan – Aliran Sungai Bekala di kawasan Jalan Jahe 9 Lingkungan XIV Kelurahan Mangga Kecamatan Medan Tuntungan yang berbatasan langsung dengan Desa Simalingkar A Kecamatan Pancurbatu Deliserdang kini telah bebas dari longsoran rumpun bambu. Selama tiga hari ini, pihak Kecamatan Medan Tuntungan dan Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) II berkolaborasi mengangkat ratusan batang bambu dari Sungai tersebut.
Pelaksana tugas (Plt) Camat Medan Tuntungan, Hendra Arjudanto, Sabtu (11/2) mengungkapkan, hujan deras pada akhir Desember 2022 lalu mengakibatkan erosi. Beberapa rumpun bambu pun longsor dan jatuh melintang di tengah Sungai Bekala.
“Ratusan batang bambu tiga rumpun ini membuat aliran terganggu. Selain itu, aliran air jadi menghantam dinding sungai di wilayah Desa Simalingkar A Pancur Batu,” sebutnya.
Mengatasi itu, beberapa kali pihak Kecamatan Medan Tuntungan, Kelurahan Mangga, dan Desa Simalingkar A bekerja sama untuk mengangkat bambu-bambu tersebut dari sungai.
“Tentulah hasilnya tidak maksimal, karena tidak menggunakan peralatan yang mendukung,” ujar Hendra.
Seiring dengan itu, pihak Kecamatan Medan Tuntungan berkomunikasi dan berkoordinasi dengan pihak BWSS II. Akhirnya, kolaborasi pun terjalin. Pihak BWSS II turun ke lokasi. Setelah itu, Kamis (9/2) alat berat berupa beko pun dikerahkan. Pekerjaan mengangkat ratusan bambu dilakukan.
“Bukan hanya mengangkat bambu-bambu, sendimen longkar juga dikerok. Di samping itu, dinding sungai yang longsor kembali dipadatkan dan dipasang penyangga dari batang pohon kelapa,” sebut Hendra.
Hendra mengatakan, saat ini seluruh batang bambu sudah terangkat dan aliran Sungai Bekala kembali normal.
“Terima kasih kepada pihak BWSS II dan Desa Simalingkar A yang sepenuh hati berkolaborasi mengatasi ratusan batang bambu yang mengganggu aliran Sungai Bekala ini. Kami berharap kolaborasi ini terus terjalin dengan baik,” harapnya. (sdf/mk)