Menu

Mode Gelap

Ekonomi Bisnis · 28 Des 2022 04:41 WIB

Penyaluran Kredit Perbankan Melambat pada November 2022


					Penyaluran Kredit Perbankan Melambat pada November 2022 Perbesar

Medankinian.com,  Medan  – Penyaluran kredit perbankan melambat dari 11,11% (yoy) pada triwulan III 2022 menjadi 6,41% (yoy) pada November 2022. Perlambatan berasal dari menurunnya pertumbuhan kredit investasi seiring dengan pola musiman periode pembayaran proyek korporasi oleh principal yang mendorong pelunasan sebagian kredit.

“Meski demikian, kredit modal kerja dan kredit konsumsi masih mencatat peningkatan pertumbuhan pada November 2022,” kata Kepala Kantor Bank Indonesia Wilayah Sumatera Utara, Doddy Zulverdi pada Bincang Bincang Bareng Media, Selasa (27/12/2022).

Dari sisi sektoral, sektor utama Sumut seperti Pertanian, Industri Pengolahan, dan Konstruksi mengalami perlambatan pertumbuhan kredit, namun tidak dengan kredit Perdagangan yang mencatat kenaikan pertumbuhan.

“Adapun pada November 2022, kredit konstruksi dan pertanian tercatat kontraksi. Di sisi lain, NPL sektor utama masih relatif terjaga, kecuali sektor perdagangan dan konstruksi yang telah mencapai lebih dari 5% pada November 2022 sehingga perlu diwaspadai,”ujarnya.

Sedangkan Intermediasi Perbankan tercermin dari nilai LDR (Loan to Deposit Ratio) terindikasi mengalami perlambatan pada November 2022 yang mencapai 83,3% dibandingkan tw III 2022 yang tercatat 84,7%.

“Hal ini sejalan dengan perlambatan pada kredit rumah tangga dan kredit korporasi pada November 2022. Di sisi lain, kinerja kredit UMKM mengalami peningkatan dari tw III 2022 dengan pertumbuhan sebesar 16,00% (yoy) menjadi 17,32% (yoy).,” ujarnya.

Sementara itu, risiko kredit perbankan relatif terjaga meskipun terjadi peningkatan NPL dari triwulan III 2022 sebesar 2,46% menjadi 2,50% pada November 2022, namun masih dalam batas wajar di bawah 5%. Dari sisi kredit, kredit modal kerja mencatat perbaikan risiko kredit, disusul oleh NPL kredit konsumsi yang terjaga stabil.

“Sementara itu, risiko kredit investasi terpantau meningkat namun masih dalam batas wajar. Hal ini diperkirakan sejalan dengan upaya perbaikan kualitas kredit pada debitur terdampak COVID-19 yang dilakukan oleh Pemerintah melalui restrukturisasi kredit yang mencapai -26% (yoy) pada November 2022,”katanya.

Kemudian pertumbuhan restrukturisasi kredit negatif seiring dengan telah terlewatinya puncak pertumbuhan pada triwulan I 2021.  (sdf/mk)

Artikel ini telah dibaca 14 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

Startup diklatkerja Dukung AK3L sebagai Asosiasi Profesi Terakreditasi ke-3 yang Terintegrasi dengan SIKI LPJK Kementerian Pekerjaan Umum

21 Maret 2025 - 04:11 WIB

Dimulai Dari Mimika, TP PKK Basmi KKN yang Mulai Berurat Akar di NKRI

21 Maret 2025 - 02:38 WIB

Merchmaking Market 2025: Surga Merchandise Musisi Hadir di The Brickhall Fatmawati City Center

20 Maret 2025 - 14:23 WIB

Laksanakan Program CSR/TJSL: PTPP Berkolaborasi 23 BUMN Hadirkan PLTS dan Reverse Osmosis di Batam

20 Maret 2025 - 14:18 WIB

MiiTel Transformasikan Penjualan Manufaktur dengan AI

20 Maret 2025 - 11:18 WIB

KAI Sediakan 2,75 Juta Kursi KA Ekonomi untuk Lebaran 2025

20 Maret 2025 - 11:01 WIB

Trending di Ekonomi Bisnis