Medankinian.com, Medan- Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengaku pernah mencicipi narkoba jenis Kokain saat dirinya bertugas di Batam saat masih aktif di militer.
“Saya sudah pernah merasakan itu (narkoba). Saya tipe orang yang kalau dilarang itu saya coba, pernah saya tugas di Batam, kokain seberat 1 gram. Ditaruh di sini (meja),” ungkap Edy saat menghadiri penghargaan rekor Muri Pemeriksaan Tes Urin Napza Pertamina Sumbagut di Medan Kamis (6/10/2022) lalu.
Indra Fauzan, PhD pengamat politik asal USU mengatakan pengakuan Gubsu Edy Rahmayadi tentang pengalamannya menggunakan narkoba jenis Kokain tak semestinya disampaikan di khalayak ramai.
Walaupun ada niatan untuk memotivasi agar orang tidak menggunakan narkoba, tapi aksinya itu justru membawa preseden buruk bagi institusi yang dipimpinnya.
“Saat itu dia posisi sebagai petinggi di institusinya, mengaku pernah gunakan narkoba. Di situ ada narkoba digunakan, kan itu menunjukkan hal yang kurang pas. Walau ada upaya memotivasi orang tak gunakan narkoba tapi gak gitu juga. Jangan pakai pengalaman pribadi, gunakan pengalaman orang saja semestinya,” kata Indra Fauzan kepada wartawan saat dimintai komentarnya Senin (17/10/2022).
Dikhawatirkan, bahasa pemakai narkoba itu bisa membuat orang penasaran. Karena juga bahasa Edy menyatakan dengan menggunakan narkoba seolah berada di surga dan jadi lebih fit berstamina.
“Artinya semua nyaman, tidak ada problem, stamina oke, kayak kita yang paling hebat di dunia ini, tapi saya sebatas ingin tahu itu,” lanjut Edy seperti dikutip dari sejumlah media.
“Pengakuan menggunakan narkoba itu saya rasa akan memberikan efek negatif kepada institusi yang dipimpin Pak Edy. Itu tadi saya katakan jangan ceritakan pengalamannya langsung dengan kapasitas sebagai pemimpin,” pungkas Indra Fauzan.
(MK/sdf)
