Medankinian.com, Langkat – Program bantuan insentif tahunan untuk kesejahteraan guru agama yang digagas Ganjar Pranowo di Jawa Tengah (Jateng) dipandang sebagai bukti kepedulian mantan anggota DPR itu kepada seluruh lapisan rakyatnya, termasuk para guru agama.
Kepedulian yang selalu diwujudkan dalam program konkret ini, menurut jejaring ustadz di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara (Sumut), menjadi keunggulan menonjol Ganjar Pranowo sebagai seorang pemimpin.
Karena berbagai keunggulan menonjol seperti itulah, jejaring ustadz yang menamakan diri Ustadz Sahabat (Usbat) Ganjar ini kini aktif mengkonsolidasaikan dukungan bagi aspirasi yang mereka usung, yaitu “Ganjar Pranowo Presiden 2024”.
Usbat Ganjar Kabupaten Langkat menilai, program bantuan insentif guru agama adalah sebuah bentuk konkret kepedulian dan perhatian seorang pemimpin daerah kepada para pengajar yang mendedikasikan diri mereka pada pembentukan karakter siswa dengan nilai-nilai budi pekerti dan kebaikan.
Usbat Ganjar Kabupaten Langkat ingin program tersebut diterapkan secara masif di Indonesia dengan memenangkan Ganjar Pranowo menjadi Presiden RI periode 2022 hingga 2029 mendatang.
“Kami mendukung Pak Ganjar jadi presiden karena beliau memang benar-benar memiliki langkah-langkah konkret dalam memberikan perhatian kepada rakyatnya, termasuk hingga guru agama,” kata Ketua Usbat Ganjar Kabupaten Langkat Muhammad Bukhari Mendrofa di Rumah Yayasan Peduli 10.000 Dhuafa, Desa Teluk Bakung, Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, Sumut, Minggu (4/9/2022).
Ganjar mengagas bantuan insentif guru agama di Jateng sejak tahun 2019. Pencairan insentif dilakukan menjelang Hari Raya Idulfitri sebesar Rp 1,2 juta per orang dengan total anggaran yang diberikan untuk penerima bantuan sebanyak Rp253,746 miliar.
Di awal program, sebanyak 171.131 pengajar agama mendapatkan insentif. Satu tahun kemudian, total penerima bertambah 40.324 orang menjadi 211.455 orang, baik untuk pengajar agama Islam di Madrasah Diniyah, Pondok Pesantren dan TPQ, Sekolah Minggu (Kristen/Katolik), Pasraman (Hindu), dan Vijjalaya (Buddha).
Sementara pada tahun 2022 ini, program insentif guru agama di Jateng kembali bergulir. Ganjar mencairkan insentif kepada 211.455 pengajar agama pada bulan Ramadhan 2022, beberapa waktu lalu.
Bantuan insentif guru agama ini bukan satu-satunya, melainkan banyak program perlindungan sosial yang digagas Ganjar untuk berbagai kelompok masyarakat. Di antaranya program Mesra dengan Ganjar (Melindungi Seluruh Pekerja dengan Gerakan Perlindungan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan), bantuan perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RLTH), asuransi nelayan, hingga bantuan listrik murah bagi keluarga tak mampu.
Bukhari yakin, Ganjar selalu konsisten mendukung dakwah dan pembentukan karakter siswa lewat karya-karya guru agama. Bukhari juga berharap, program bantuan insentif tahunan guru agama bisa direplikasi di seluruh wilayah Indonesia saat Ganjar menjadi Presiden RI 2024.
“Beliau memberikan insentif tahunan kepada guru agama. Harapan kami kepada Pak Ganjar kami harap program itu bisa berlaku di seluruh Indonesia, terutama untuk guru agama di tiap-tiap provinsi Indonesia,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Usbat Ganjar Sumut Syabrun Jukhoir mengatakan, deklarasi Usbat Ganjar Kabupaten Langkat mendapat antusiasme tinggi dari para ustadz, terlebih mendukung kesejahteraan guru agama. Syabrun mengatakan, pihaknya juga telah berkomunikasi dengan guru agama terkait hal tersebut.
“Alhamdulillah, ketika dialog dengan guru-guru madrasah yang ada di Kabupaten Langkat, beliau mengharapkan program-program nanti yang berupa visi misi daripada Pak Ganjar sendiri, itu ada masuk konsep pendidikan,” tuturnya.
Selain deklarasi, Usbat Ganjar Kabupaten Langkat juga memberikan 100 bingkisan santunan kepada anak yatim berupa beras, gula, minyak, dan susu. Usbat Ganjar Kabupaten Langkat juga menggelar dialog interaktif bertajuk ‘Bersama Ustadz Membangun Kebhinnekaan Untuk Bangsa Menuju Pilpres 2024 yang Bersih dan Damai’. (red/mk)