Menu

Mode Gelap

Bisnis · 1 Mar 2022 21:32 WIB

Strategi Marketing Mix pada UMKM


					Strategi Marketing Mix pada UMKM Perbesar

Medankinian.com, Medan– Data International Coffee Organization (ICO) menunjukkan adanya trend kenaikan konsumsi kopi di Indonesia.

Sejak tahun 2015 ICO merilis data pertumbuhan jumlah peminum kopi di Indonesia, yaitu sebesar 8%, lebih besar daripada pertumbuhan dunia yang hanya mencapai 6%.

Selaras dengan ICO, data Hasil Proyeksi Konsumsi Kopi di Indonesia yang dirilis oleh Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementrian Pertanian yang dirilis pada tahun 2018 juga menunjukkan terjadinya peningkatan konsumsi kopi nasional selama 4 tahun terakhir.

Rata-rata pertumbuhan konsumsi kopi nasional mencapai angka 2,49%.

Melihat data peningkatan konsumsi kopi tersebut, tak dapat dipungkiri bahwa bisnis kopi merupakan bisnis yang memiliki prospek yang baik ke depannya. Kini para pebisnis hanya perlu menginovasikan konsep bagaimana memasarkannya untuk sampai ke target pasar. sehingga mampu bersaing di dalam bisnis ini. Inovasi dalam pilihan menu yang disajikan pun dapat memengaruhi kesuksesan pada usaha kopi

Salah satunya adalah Marketing Mix. Menurut Kotler Armstrong (1997), pengertian marketing mix adalah perangkat pemasaran yang taktis dan dapat dikendalikan perusahaan. Unsur di dalamnya meliputi 4P yaitu produk, harga, tempat distribusi, dan promosi yang kemudian dipadukan oleh perusahaan untuk mencapai target market yang diinginkan.

Salah satu fungsi bauran pemasaran (marketing mix) adalah untuk membangun merek dan mencapai target penjualan. Bauran pemasaran sendiri merupakan hasil kolaborasi empat unsur, yang terdiri atas produk, harga, promosi, dan distribusi atau dikenal dengan 4 P (product, price, promotion, place).

Dengan penerapan strategi marketing yang matang, tentu akan mempengaruhi hasil akhir kesuksesan sebuah bisnis. Sederhananya, sebagus apapun produk atau jasa yang kita tawarkan jika tidak tahu atau gagal memasarkannya, maka akan sia-sia juga.

Senncoin merupakan sebuah UMKM yang bergerak di bidang kopi. Senncoin sendiri memilih untuk mengambil kopi langsung dari petani Indonesia terutama di daerah Aceh yang sering disebut Gayo yang bertujuan untuk membantu para petani di Indonesia. Dengan ciri khas produk kopi gayo, Senncoin mencoba untuk memasarkan keseluruh penjuru Indonesia.

Dalam mencapai target market yang diinginkan, UMKM Senncoin menggunakan metode marketing mix sebagai strategi pemasaran. Produk yang dijual berupa kopi hitam, dengan harga berkisar Rp. 80.000 – Rp. 100.000 per bungkus.

Senncoin berjualan melalui online, karena menurut lebih efektif menjangkau konsumen secara online dibandingkan membuka toko offline. Karena Senncoin merupakan usaha yang berbasis online, Senncoin juga melakukan promosi melalui online seperti iklan di sosial media dan juga market place.

 

(Rel/sdf)

 

Dosen: Dr Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE, MM

Mahasiswa: Talissa Valenia Gho, Santa Clara Tarigan, Nadhiva Rahmanda Putri, Putri Julika Marbun, Puteri Maranatha Salus

Artikel ini telah dibaca 272 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

Magang dan Studi Independen Bersertifikat: Perjalanan Mahasiswa Magang di MAXY Academy Lewat Program MSIB

10 Februari 2025 - 21:17 WIB

Hospitality Indonesia Conference 2025 Siap Membentuk Masa Depan Industri Perhotelan Indonesia

10 Februari 2025 - 19:36 WIB

Strategi Membangun Website Rental Mobil yang Sukses

10 Februari 2025 - 19:13 WIB

Mendorong Investasi Ekonomi Biru di ASEAN dan Timor Leste

10 Februari 2025 - 16:15 WIB

Penelitian Terkini PCOS: Dari Genetika hingga Pemanfaatan Kayu Manis untuk Pengobatan

10 Februari 2025 - 09:17 WIB

10 Kelebihan Taksi Online Listrik Evista, Karya Anak Indonesia

10 Februari 2025 - 07:50 WIB

Trending di Bisnis