Medankinian.com, Medan– Mantan pemain timnas Indonesia, Saktiawan Sinaga menyampaikan rasa penyesalan atas sikap tak sportifnya terhadap seorang penonton yang ia tendang di tribun Stadion Mini Pancing saat timnya Medan Utama bertanding melawan Tanjungbalai United, pada Kamis (2/12/2021).
Penyampaian maaf tersebut ia sampaikan di hadapan korban yang diketahui bernama Raza Sirait (29), di Mapolsek Percut Sei Tuan Polrestabes Medan, Jumat (3/12/2021) siang. Hadir dalam mediasi tersebut, Kapolsek Percut Seituan, manajer tim Medan Utama, dan manejer tim Tanjungbalai United, serta perwakilan Asprov PSSI Sumut.
“Pak manajer (Tanjungbalai United) dan saudara Reza, Sakti minta maaf atas tindakan kemarin,” kata Saktiawan Sinaga seperti yang disampaikan Manejer Tanjungbalai United, Zulham Efendi kepada wartawan.
Mantan striker PSMS Medan ini juga menyesal atas tindakan tersebut, dan berjanji akan menjadi contoh yang baik kepada para junior pesepakbola di Sumatera Utara. Pada saat kejadian Saktiawan mengaku hilaf karena emosinya tak terkontrol.
Zulham menyampaikan, sebelumnya ada upaya hukum dilaporkan Reza Sirait atas tindakan Saktiawan, agar masalah serupa tidak terulang kembali di ranah sepak bola Sumut. Zulham mengatakan, korban merupakan bagian dari tim Tanjungbalai United sebagai kru transportasi.
“Sebenarnya peristiwa ini terjadi di luar lapangan. Kami sebagai tim hanya mendampingi Reza yang menjadi korban dalam kejadian ini,” kata Zulham yang sempat menayatak mengundurkan diri dari manajemen Tanjungbalai United dan dunia sepak bola Sumut.
Menurut Zulham, perkara di lapangan bola urusannya sudah selesai, karena baginya anak-anak Tanjungbalai United hanya bermain bola bukan membuat keributan.
“Apa yang dilakukan Saktiawan di dalam lapangan, itu urusan sepak bola. Kalau sudah di lapangan lain lagi urusannya. Syukurlah masalah ini telah selesai. Kami berterima kasih kepada Medan Utama, terutama Saktiawan Sinaga yang telah bersikap elegan menyelesaikan masalah ini,”.
“Anak-anak sebenarnya bangga bermain melawan Saktiawan Sinaga. Apalagi dia pemain nasional dan legenda bintang PSMS Medan yang berprestasi,” ujar Zulham.
Zulham menghimbau kepada Asprov PSSI Sumut agar benar-benar menjalankan regulasi, termasuk wasit yang memimpin jalannya pertandingan agar bersikap tegas dan tidak takut intervensi.
“Semua biang masalah selama Liga 3 di Sumut bergulir, berawal dari keputusan wasit dan tidak ditindaklanjuti penanganannya oleh Asprov PSSI Sumut”
“Beberapa pertandingan, mulai dari babak penyisihan hingga 16 besar, banyak terjadi konflik, bahkan hingga kepada penganiayaan terhadap wasit,” tandasnya.
(Mk/sdf)