Medankinian.com, Medan– Saat Momen HUT ke-431 Kota Medan Kamis (1/7/2021) Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution memberi perhatian khusus kepada ujung tombak Pemko Medan yang langsung berhubungan dengan masyarakat.
Mereka adalah para Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (P3SU), Petugas Melati dan Petugas Bestari. Secara khusus Bobby Nasution memberikan potongan tumpeng kepada perwakilan para petugas istimewa tersebut. Aksi Bobby diikuti oleh sejumlah pimpinan, semisal Wakil Wali Kota, Sekretaris Daerah dan para pimpinan ibu PKK.
Tak hanya itu, saat memberikan pidato, Bobby Nasution juga mengajak para perwakilan petugas P3SU, Melati dan Bestari untuk mendampinginya.
“Secara pribadi saya anggap para petugas P3SU, Melati dan Bestari adalah ujung tombak. Kalian adalah kebanggaan masyarakat. Saya ucapkan terimakasih sebesarnya, dan saya minta bantuan kepada bapak ibu, bekerjalah dengan ikhlas dan tulus,” kata Bobby Nasution.
Tak hanya top management, Bobby Nasution senantiasa menaruh perhatian kepada jajaran hingga ke bawah. “Semua harus bekerjasama, berkolaborasi wujudkan program prioritas. Biarlah masyarakat menilai kerja kita selama ini,” lanjut Bobby.
Sementara itu, Boirin selaku salah satu Petugas P3SU Medan Barat pun mengaku senang. Boirin tak menyangka akan mendapatkan potongan tumpeng langsung dari Wali Kota.
“Kami merasa sangat dihargai. Pak Wali langsung memberi kami tumpeng tadi. Dia berikan nasehat juga. Intinya kami siap bertugas ikhlas dan tulus sesuai arahan Pak Wali kepada kami,” kata Boirin yang sudah lebih lima tahun bertugas di kelurahan.
Dalam peringatan HUT ke-431 Kota Medan itu juga Bobby Nasution sampaikan kepada seluruh pejabat dari atas hingga bawah agar kompak dan melayani masyarakat. “Kompak dalam pelayanan, kompak hindari korupsi dan pungli. Ini sudah harus jadi kesepakatan kita bersama,” beber Menantu Presiden Jokowi itu.
Adapun lima program prioritas Wali Kota Medan adalah kesehatan. Terutama menurunkan angka penyebaran Covid-19 di Kota Medan.
Lalu fokus kepada program kebersihan di ibu kota Provinsi Sumatra Utara ini. Permasalahan ini harus diselesaikan bersama hingga tingkat lingkungan setempat.
Kemudian perbaikan infrastruktur dalam waktu dua tahun oleh Dinas Perkerjaan Umum Kota Medan dan kawasan Kesawan yang merupakan ‘heritage’ di pusat kota menjadi terwujudnya cita-cita Kota Medan sebagai ‘The Kitchen of Asia’.
Terakhir penanggulangan masalah banjir di Kota Medan. “Semua ini bisa kita capai jika kompak berkerjasama berkolaborasi demi melayani masyarakat,” timpal Bobby.
(Mk/sdf)