Medankinian.com, Sibolga, Kabar hilangnya aset di rumah dinas wali kota Sibolga kian memanas. Pascadikabarkan sempat hilang, ternyata ada informasi bahwa aset yang hilang tersebut masih berada di rumah dinas itu.
Informasi tersebut disertai bukti video dan foto yang diterima awak media dan telah tersebar di media sosial facebook. Dalam video yang direkam pada 8 April 2021 itu, terlihat aset berupa perabot seperti sofa tamu, meja, lemari dan perabot lainnya masih tersusun rapi di rumah dinas wali kota sibolga.
Kondisi tersebut sangat berbeda dengan 2 hari lalu yang mana saat ditinjau wali kota Sibolga, Jamaluddin Pohan dan Sekda Yusuf Batubara, kondisi rumah dinas itu terlihat kosong melompong.
Kondisi rumah dinas yang kosong itu lalu diberitakan oleh awak media yang diundang untuk meliput kejadian tersebut. Aset berupa sofa, meja dan lemari yang disebut hilang atau tidak ditemukan itu lantas dikaitkan dengan mantan wali kota Sibolga sebelumnya, Syarfi Hutahuruk.
Alhasil, kejadian misteri hilangnya aset tersebut di rumah dinas, disebut anggota DPRD bisa jadi adalah upaya oknum tertentu untuk mengadu-domba atau membenturkan mantan wali kota dengan wali kota sibolga saat ini.
Terkait misteri keberadaan aset rumah dinas wali kota sibolga tersebut, membuat anggota DRPD angkat bicara. Salah satunya Wakil Ketua DPRD Sibolga, Jamil Zeb Tumori yang merasa heran dengan kejadian tersebut.
“Yang paling penting adalah, ketika masyarakat sibolga melakukan upa-upa menyambut wali kota baru, kebetulan saya di situ melihat sebagian barang-barang ini masih ada. Termasuk kursi sofa yang saya duduki langsung. Saya lihat juga ada barang lainnya sepert meja dan lemari es. Tapi anehnya belakangan ini sofa yang saya duduk itu juga ikut hilang barangnya.” terang Jamil.
Menurutnya yang paling mengherankan dirinya adalah ketika Wali Kota Sibolga, Jamaluddin dan Sekda Yusuf meninjau rumah dinas yang diberitakan bahwa banyak aset yang hilang di sana.
“Diberitakan bahwa keadaan ruang itu kosong melompong. Ini diduga ada orang yang mengkondisikan, bahwa seakan-akan aset di rumah dinas itu hilang sehingga membuat opini seakan dibawa oleh mantan wali kota sibolga,” jelasnya.
Belakangan, ada video dan foto yang tersebar memperlihatkan bahwa kondisi rumah dinas wali kota tersebut masih terisi oleh aset berupa perabot sofa, meja dan lemari membuat Jamil menduga ada oknum yang bermain membuat isu tersebut.
“Ternyata ada informasi barang-barang yang dibilang hilang itu, ada di bagian belakang rumah dinas. Jadi diduga ada upaya membenturkan mantan wali kota dengan wali kota yang sekarang. Saya dorong pemerintah kota agar membuat laporan kehilangan barang ke polisi,” tambahnya.
Dia menjelaskan, tugasnya sebagai anggota DPRD bukan untuk memanaskan suasana, dia mengaku akan melakukan komunikasi dengan Bidang Aset Pemko Sibolga untuk mempertanyakan kebenaran soal aset itu.
“Saya ada hubungi Sekda pada saat itu, saya ingatkan Sekda agar jangan memperkeruh suasana. Katanya ada temuan BPK. Padahal seharusnya belum menjadi LHP. Makanya harus klarifikasi lagi, jangan langsung memvonis seseorang,” imbau Jamil.
Konfirmasi sebelumnya awak media kepada Kabag Aset Pemko Sibolga, Klaudius mengatakan tidak mengetahui secara rinci perihal aset tersebut.
“Sudah ada keterangan pak Sekda dan pak Wali Kota di media. Soal rinciannya saya tidak tahu. Yang jelas barang itu tidak di situ. Saya tidak tahu, (barang) tidak (ada) di situ karena hilang atau sengaja. Persisnya saya tidak tahu,” ujar Klaudius saat diwawancarai wartawan, Rabu (14/4/2021).
Klaudius mengiyakan saat ditanya wartawan bahwa kondisi barang-barang tersebut saat ini masih tidak berada di rumah dinas wali kota Sibolga.
“Iya (menjawab pertanyaan bahwa barang masih tidak berada di tempatnya),” jawab Klaudius.
Namun ketika ditanya perihal rekaman video yang menayangkan barang-barang tersebut masih berada di rumah dinas wali kota Sibolga. Klaudius mengaku belum melihat rekaman video tersebut.
“Aku belum lihat (video) soalnya. Saya sebenarnya kecolongan juga kan karena pengurus barang tidak ada konfirmasi. Di Setda kan ada pengurus barang, harusnya dia lebih tahu. Setelah kejadian (barang tidak ditemukan), saya belum pernah ke rumah itu. Coba lihat videonya,” pungkas Klaudius.
Kasus hilangnya barang-barang atau aset itu sempat viral lantaran menyeret-nyeret nama Wali Kota sebelumnya Syarfi Hutauruk yang sudah 10 tahun menggunakan rumah dinas tersebut.
(MK/sdf)